Kitab Syafinatun najah dan Sullamut Taufiq adalah salah satu kitab yang beliau (KH. Syafiuddin) ajarkan pada santrinya, tiap hari santri diwajibkan mengikuti kajian tersebut, santri yang mengikuti kajian tersebut disuruh (epakon) menulis tiap perkataan (dabunah) beliau, para astidz melakukan pembukuan pada penulisan tersebut sehingga menjadi beberapa jilid, setelah beliau (KH. Syafiudin) wafat, kitab syafinah tersebut tetap diajarkan pada santri dengan berpedoman pada hasil pembukuan yang ditulis oleh santri dimasa Kiai masih ada.
sekilas tentang kitab safinatun naja >
Penulis kitab safinah adalah seorang ulama besar yang sangat terkemuka yaitu Syekh Salim bin Abdullah bin Saad bin Sumair Al hadhrami. Beliau adalah seorang ahli fiqh dan tasawwuf yang bermadzhab Syafi'i. Selain itu, beliau adalah seorang pendidik yang dikenal sangat ikhlas dan penyabar, seorang qodhi yang adil dan zuhud kepada dunia, bahkan beliav juga seorang politikus dan pengamat militer negaranegara Islam. Beliau dilahirkan di desa Dziasbuh, yaitu sebuah desa di daerah Hadramaut Yaman, yang dikenal sebagai pusat lahirnya para ulama besar dalam berbagai bidang ilmu keagamaan.
Kitab Safinah memiliki nama lengkap "Safinatun Najah Fiima Yajibu `ala
Abdi Ii Maulah" (perahu keselamatan di dalam mempelajari kewajiban
seorang hamba kepada Tuhannya). Kitab ini walaupun kecil bentuknya akan
tetapi sangatlah besar manfaatnya. Di setiap kampung, kota dan negara
hampir semua orang mempelajari dan bahkan menghafalkannya, baik secara
individu maupun kolektif.
Di berbagai negara, kitab ini dapat diperoleh dengan mudah di berbagai
lembaga pendidikan. Karena baik para santri maupun para ulama sangatlah
gemar mempelajarinya dengan teliti dan seksama.Hal ini terjadi karena
beberapa faktor, di antaranya:
- Kitab ini mencakup pokok-pokok agama secara terpadu, lengkap dan utuh, dimulai dengan bab dasardasar syari'at, kemudian bab bersuci, bab shalat, bab zakat, bab puasa dan bab haji yang ditambahkan oleh para ulama lainnya.
- Kitab ini disajikan dengan bahasa yang mudah, susunan yang ringan
dan redaksi yang gampang untuk dipahami serta dihafal. Seseorang yang
serius dan memiliki kemauan tinggi akan mampu menghafalkan seluruh
isinya hanya dalam masa dua atau tiga bulan atau mungkin lebih cepat.
- Kitab ini ditulis oleh seorang ulama yang terkemuka dalam berbagai
bidang ilmu keagamaan, terutama fiqh dan tasawwuf. Yang sangat menarik,
orang lebih mengenal nama kitabnya dari pada nama penulisnya. Hal yang
demikian itu mungkin saja berkat keikhlasan dan ketulusan penulis.
- Kitab ini menjadi acuan para ulama dalam memberikan pengetahuan dasar agama bagi para pemula. Di Hadramaut Yaman, Madinah, Mekkah dan kota lainnya,para ulama me
- Kitab ini membicarakan hal-hal yang selalu menjadi kebutuhan
seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari, sehingga semua orang merasa
perlu untuk mempelajarinya.
- Kitab Safinah ini dengan izin Allah SWT. dan atas kehendak-Nya telah tersebar secara luas di kalangan para pecinta ilmu fiqih terutama yang menganut Madzhab Imam Syafi'i ra. Kitab ini dikenal di berbagai negara baik Arab maupun Ajam seperti Yaman, Mekkah, Madinah, Jeddah, Somalia, Ethiopia, Tanzania, Kenya, Zanjibar, dan di berbagai belahan negara-negara Afrika.Namun demikian perhatian yang paling besar terhadap kitab ini telah diberikan oleh para ulama dan pecinta ilmu, yang hidup di semenanjung Melayu termasuk Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara-negara lainnya.
- Kitab ini juga telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa asing seperti Indonesia, Melayu, Sunda, India, Cina, dan lainnya.
- Kitab Kasyifatus Saja ala Safinatin Naja
(menyingkap tabir kegelapan dengan syarah kitab safinah). Kitab syarah
ini adalah yang terbesar dan terluas dari yang lainnya, dipenuhi dengan
masalah-masalah fiqih yang pokok dan mendasar. Kitab ini ditulis oleh
seorang ulama dari Jawa Barat yaitu Syekh Nawawi Banten. Beliau
dilahirkan pada tahun 1230 H (1815M) dan berangkat ke Mekkah untuk
mencari ilmu ketika masih kecil. Setelah mendalami ilmu agama, di kota
suci Mekkah, beliau juga belajar dari para ulama di kota suci Madinah,
Syiria, dan Mesir. Beliau mengajar di Masjidil Haram Mekkah selama
puluhan tahun sampai meninggal dunia pada tahun 1314 H (1897 M)
- Kitab Durrotu Tsaminah Hasyiyah ala Safinah (Permata
yang mahal dalam keterangan safinah). Kitab ini sangat penting untuk
dimiliki oleh para pecinta ilmu, karena dilengkapi dengan dalil-dalil
yang bersumber dari AlQur'an dan Hadis Nabsaw. Kitab ini ditulis oleh
Syekh Ahmad bin Muhammad Al-Hadrawi, seorang ulama dari Mekkah. Kitab
ini ditulis pada awalnya di kota Musowwi' Ethiopia, atas petunjuk
gurunya yaitu Syekh Muhammad Asy-Syadzili Maroko dan diselesaikan di
kota Thaif. Penulis syarah ini dilahirkan di Iskandariah Mesir pada
tahun 1252 H (1837 M) dan meninggal dunia di Mekkah pada tahun 1327 H
(1909 M).
- Kitab Nailur Raja Syarah Safinah Naja (Meraih
harapan dengan syarah safinah), Syarah ini sangat dipenuhi dengan ilmu,
hampir menjadi kebutuhan setiap pengajar yang akan menerangkan kitab
Safinah. Kitab ini ditulis oleh seorang ulama besar dari Hadramaut
Yaman, yaitu Sayyid Al-Habib Ahmad bin Umar Asy-Syatiri. Beliali
dilahirkan di kota Tarim Hadramaut pada tahun 1312 H (1895 M), dan di
sana pula beliau mempelajari ilmu agama sehingga tumbuh berkembang
menjadi ulama yang terkemuka. Beliau sangat dicintai gurunya yaitu
Syaikhul Islam, Sayyid Abdullah bin Umar Asy-Syatiri, ulama besar di
zamannya. Penulis syarah in' meninggal dunia pada usia yang masih muda,
yaitu sebelum beliau berumur 50 tahun.
- Kitab Nasiimul Hayah Syarah Safinall Najah. Syarah
ini hampir sama dengan syarah yang ditulis oleh Syekh Nawawi Banten,
tetapi memiliki tambahan dengan banyaknya dalil dan perincian yang
teliti. Kitab ini ditulis oleh Syekh Al-Faqih Al-Qodhi Abdullah bin Awad
bin Mubarok Bukair, seorang ulama kenamaan yang ahli dalam bidang fiqih
di Hadramaut Yaman. Beliau dilahirkan di desa Ghail Bawazir tahun 1314
H (1897 M). Sejak kecil beliau sangat gemar mendalami ilmu syari'at
dari berbagai ulama di antaranya adalah Al-Imam Habib All bin Muhammad
Al-Habsyi, Syekh Umar bin Mubarok Badubbah, Syekh Umar bin Salim Bawazir
dan lain-lain. Setelah tersebar keilmuannya, beliau menjadi qodhi di
Mukalla sejak tahun 1351 H (1933 M) sampai tahun 1386 H (1967 M). Syekh
Abdullah meninggal dunia pada tahun 1399 H (1979 M) di kota Mukalla
setelah memberikan pengabdiannya yang tulus kepada umat Islam
- Kitab Innarotut tDuja Bitanlwiril Hija Syarah Safinah Naja. Salah
satu syarah yang sangat otentik dan terpercaya karena dipenLthi dengan
argumentasi dari Al-Qur'an dan had's. Yang unik, syarah ini ditulis oleh
salah satu ulama dari Madzhab Maliki yaitu Syekh Muhammad bin Ali bin
Husein Al-Maliki, seorang ulama yang sangat ahli dalam berbagai ilmu
agama, Beliau juga sangat terpandang dalam bidang ilmu bahasa dan
sastra Arab. Beliau dilahirkan di Mekkah tahun 1287 H 0 870 M) dan
meninggal dunia tahun 1368 H (1949 M). Puncak kemasyhurannya adalah
ketika beliau diangkat sebagai Mufti Madzhab Maliki di kota suci Mekkah
A1-Mukarromah. Tokoh kita ini juga sangat produktif, koleksi karyanya
lebih dari 30 kitab, di antaranya adalah syarah safinah tersebut.
Dari kalangan para ulama ada pula yang tertarik menjadikan kitab
safinah ini dalam bentuk syair-syair yang digubah dengan mudah dan
indah, tercatat di antara nama-nama mereka adalah:
- Sayyid Habib Abdullah bin All bin Hasan AI-Haddad.
- Sayyid Habib Muhammad bin Ahmad bin Alawy Ba~agil.
- Kyai Syekh Shiddiq bin Abdullah, Lasem.
- Syekh Muharnrnad bin All Zakin Bahanan.
- Sayyid Habib Ahmad Masyhur bin Thoha Al-Haddad.
Dari tulisan di atas, kiranya kita telah mampu memahami betapa penting
kitab safinah ini, untuk menjadi pijakan bag] para pemula dalam
mempelajari ilmu agama, sebagaimana namanya, yaitu safinah yang berarti
"perahu" dia akan menyelamatkan para pecintanya dari gelombang
kebodohan dan kesalahan dalam beribadah kepada Allah SWT. Amin.
Kitab Sullamut taufiq >
Buku ini merupakan sebagian kecil yang pelik, yang menerangkan perkara yang wajib dikaji dan dipelajari serta diamalkan bagi orang yang mengerti maupun yang belum memahaminya. Semoga Allah swt memudahkannya.
tak dapat di pungkiri bahwa PP. Assyafiiyah merupakan salah satu pesantren yang sangat berpengang teguh terhadap ajaran-ajaran salafiyah. hal ini sangat penting bagi kami santri dan juga pada lapisan-lapisan masyarakat, terutama pada kehidupan modern sperti saat ini peran pondok pesantren sangan di harapkan oleh segenap lapisan terutama dalam kacamata Masyarakat Awam. jadi sangat kami harapkan Blog ini juga menampilkan beberepa Maqolah yang dapat kami baca guna memberikan sebuah Refrensi bagi kami dan juga juga masyarakat....
BalasHapusTataplah Maju ASTAku...
trma ksih bnyk..share ilmunya. barakallaah, alfaatihah utk para Maha Guru Besar ats dedikasi & ilmu yg di smpaikan..
BalasHapus